...........|| Tuesday, April 11, 2006 ||

Sweet memories of New Zealand

Auckland Harbour

Terinspirasi dari cerita summer timenya Amee, jadi teringat ketika aku berkesempatan tinggal di New Zealand kira-kira 6 bulan lamanya. Sebenarnya tujuan utama adalah untuk menemani suamiku yang kebetulan mendapat tugas disana. Kalau tak salah waktu itu baru 6 bulan kami menikah, jadi suamikupun tak berani meninggalkan aku sendirian , so ‘terpaksa’ deh dia rogoh kocek sendiri untuk beli tiket pesawat (siapa yang tak sayang bini…he..he..). Alhamdulillah,ini adalah rejeki pernikahan kami, mungkin juga bisa dianggap sebagai bulan madu… Padahal sebelum ini kami nggak pernah rencana untuk bulan madu ke mana-mana lho..

Ke New Zealand..oi…sebenarnya itu pertama kalinya aku berkunjung ke negara yang ada musim saljunya…ih.penasaran pengin lihat dan ngerasa gimana dinginnya berada di negara 4 musim. Waktu kami pergi ke sana masa itu bulan December.

Perjalanan dari KLIA ke Auckland Airport memakan waktu lebih kurang 10 jam kalau nggak salah. Berangkat dari airport alias take off pukul 10 malam
Selama itu aku nggak bisa tidur loh, apa enaknya sih tidur sambil duduk,lagian aku bukan jenis orang yang biasa tidur di tempat terbuka begitu. Kaki ku jadi kram saking lamanya duduk, biasanya paling lama duduk di pesawat 2 jam aja, itupun kalau pas balik Indonesia. Ini diatas pesawat selama 10 jam..bisa bayangin kan gimana capeknya.

Perbezaan waktu Malaysia dengan NZ kira-kira 10 jam . Sampai Auckland, NZ hampir tengah hari, kebetulan cuaca cerah,nggak panas tapi berangin. Pertama kalinya aku menghirup udara NZ, and …New Zealand here I come…
Bagi yang belum pernah ke NZ pasti sedikit kaget dengan ketatnya proses baggage check di airport. Kalau ditempat kita dan sebagian negara lain mungkin nggak begitu ketat prosesnya. Tapi di sini..wah..ketat banget. Semua bagasi perlu dibuka, nggak tanggung-tanggung dibongkarnya semua bagasi yg ada. Maka keluarlah bumbu-bumbu instant, mi instant, termasuk baju-baju dalam , semua jadi kelihatan. Malu juga sebenarnya, tapi apalah dayaku, sudah peraturan jadi ya ikutin aja. Daripada kena reject,….disuruh balik lagi ke Malaysia…


Kebetulan kawan suamiku pun sudah sampai, jadi kita pergi terus ke motel yang sudah disediakan. Dari Airport ke daerah mt Albert lalau lintas lengang. Mungkin memang begini ya, jalan-jalan disana, sebab penduduknya pun tak banyak. Tapi imigran banyak disini, dari orang china sampai daerah timur tengah. Biasalah macam Malaysia juga.

Di mt Albert kami duduk di motel selama seminggu..perharinya mahal juga sekitar $NZ70,itupun sudah discount. Tapi alhamdulillah, Asian shop tidak jauh dari sini. Dengan berjalan kaki boleh sampai, tidak terlalu capek kok, lagipun suasananya tenang.
Orang-orang nya ramah-ramah terutama golongan tua,kalau pas berpapasan dengan mereka, mereka cenderung menyapa dulu, sekedar ‘Hello, good morning’ cukuplah. Menandakan mereka ‘friendly’ terhadap orang asing. Itu salah satu dari NZ yang aku suka.

Dari motel kami pindah ke sebuah rumah flat yang jaraknya hanya 2 blok dari motel. Jarak flat dengan tempat kerja suami tidak bergitu jauh, lagipun dekat dengan supermarket dan bus stand. Kalau diperhatikan bentuk rumah-rumah di sekitar flatku cantik-cantik lho , kadang aku membayangkan kapan ya bisa punya rumah seperti itu. Sebenarnya bentuknya sederhana, tapi asri, cosy, kebanyakannya berpintukan sliding glass door. Desain interiornya nampak jelas dari luar, kebanyakannya English style. Aku paling suka kalau melewati rumah di sebelah flatku, Rumahnya cantik, bercat putih dengan taman didepannya dipenuhi bunga-bunga warna-warni. Yang punya rumah seorang wanita tua , orangnya rajin tiap pagi pasti sibuk di taman, kadang kami bertegur sapa.

Selama di sini kecuali weekend dari pagi sampai pukul 4 sore aku pasti sendirian di rumah, suamiku pergi ke tempat kerjanya. Jadi dapat di pastikan hampir tiap hari aku akan menghabiskan waktu ku dengan pergi ke Asian shop.Membeli barang untuk masak dan keperluan lainnya ataupun sekedar window shopping. Mungkin pekerja- pekerja disini sudah mulai bosan deh ngelihat aku..he..he.. kenapa pulak? Habis hampir tiap hari aku pasti datang, kadang beli banyak barang, atau sekedar cuci mata…yalah daripada dirumah mending lihat-lihat harga barang…betul nggak?!

Kalau dikedai ini harga barang-barangnya memang lebih murah daripada tempat lain, apalagi harga buah-buahan..hmm..murah-murah.!!.bermacam –macam lagi !ada buah kiwi, apel, plum, peach, persimmon, avocado, strawberry, grape, pear dan banyak lagi…pokoknya yang suka makan buah ..memang disini tempatnya. Apalagi kalau lagi musimnya, stok buah-buahan banyak jadi harganya jadi murah banget. Tapi jangan Tanya kalau mau beli durian …mahalnya, lagian duriannya sudah di bekukan jadi sudah nggak fresh…
Tau nggak, pas kami balik ke Malaysia sempat beli buah kiwi dan persimmon, nggak tanggung-tanggung satu travel bag penuh..he.he… Kalau bukan karena sudah terlalu berat membawanya, rasa-rasanya mau deh tambah lagi…

Tak jauh daripada Asian shop itu ada lagi satu bangunan berisi beberapa kedai menjual daging , sayur-buah, ikan, restoran dan souvenir. Dan ternyata di kedai tempat jual ikan dan sejenisnya ada beberapa orang Indonesia kerja di situ. Karena suamiku suka makan ikan jadi akupun sering pergi ke situ juga, biasanya aku akan beli ikan ‘Trevally’, sebab dimasak apapun enak. Terus kadang aku beli salmon‘fillet’ saja untuk digoreng dengan tepung dan dimakan dengan kentang goreng..…jadi lah ‘fish and chip’.. .ehm sedap…kalau cuaca sejuk apa yang paling enak coba,..ya makanlah....he..he..

Kalau untuk beli daging ayam atau sapi , aku akan beli di kedai yang dimiliki orang Persia. Mulanya kami tidak tahu harus ke mana kalau mau beli daging halal, jadi dalam mimggu-minggu pertama tuh, kami nggak makan daging cuma ikan saja. Kebetulan suatu hari waktu kami jalan-jalan ternampak kedai daging halal ditepi jalan . Jadi mulai hari itu ,tiap kali aku ingin beli daging atau buah kurma dan sejenisnya, aku akan pergi ke sana iaitu Persian Shop. Untuk pergi ke sana harus naik bis kota . Untungnya system pengangkutan disini teratur, tidak susah cari bis. Bisnya bersih dan biasanya on time. Ada juga sih satu dua yg lambat ,tapi kalau lambat pun nggak lama sangat kok. Alhamdulillah semua boleh di peroleh dengan mudah disini.


Di rumah flat itu sebenarnya ada dapurnya , tapi aku jarang masak di situ. Paling kalau aku masak banyak aku akan pakai kompor listriknya aja. Soalnya ada non muslim tinggal disitu. Jadi aku takut mo pake apa-apa. Kami pun dari rumah sudah bawa bekal kompor listrik portable. Untuk alat masak lainnya kami beli di sini. Jadi aku lebih sering masak di kamar. Biarin deh baunya campur-campur..he..he..Tapi kamarku tetap bersih loh…

Pada waktu kami datang cuacanya nggak terlalu dingin, tapi kalau malam memang dingin banget. Memang sih kalau mandi ,wudhu dan keperluan lain ada air panasnya.
Tapi begitu air panas kering dari badan..wuih..dinginnya…menggeletar seluruh badan…gigipun ikut menggeletar saking sejuknya..hi..hi..

Kalau weekend biasanya kami akan jalan-jalan ke downtown . Kebetulan pusat kota nya terletak betul-betul ditepi laut. Kalau sekedar mau keliling kota ada free bus. Jadi nggak perlu keluar duit sesenpun.
Yang menjadi trade mark di Auckland ini adalah ‘Auckland Tower’ nya. Lalu Ferry building, Viaduct harbour.

O ya semasa kami disana dia Auckland sedang mengadakan ‘regatta’ itu loh pertandingan perahu layar…wah seru banget. Kamipun berkesempatan juga menonton. Tapi sayang waktu itu teamnya NZ kalah dengan team dari Swiss.

Bersambung….pengalaman kami keliling NZ..

 0 Comments:

Post a Comment

<< Home