...........|| Thursday, March 02, 2006 ||

Lain Ladang Lain Belalang…. Lain negara lain caranya

Dulu semasa kami belum menjadi suami istri, dalam email yang selalu aku hantar aku berjanji pada calon suamiku untuk menjaganya dengan baik, menguruskan segala keperluannya,makan-minum dan semuanya . Ketika itu dia pernah bertanya, kamu bisa masak nggak?. Bisa ,insya Allah tapi nggak terlalu pandai biasa aja.
Memanglah dalam soal masak memasak, aku sudah biasa melakukannya dari kecil lagi. Pengalaman membantu ibu di dapur telah banyak membantuku,tapi kami biasanya masak yang simple-simpel aja seperti kebanyakan masakan jawa tengah yang lain. Masakan orang jawa biasanya menggunakan bumbu dasar yang sama saja, yaitu bawang merah,bawang putih. Lengkuas dan daun salam tak pernah tinggal untuk penyedap masakan. Tapi setelah aku menikah dan berhijrah ke negara asal suamiku, segalanya berubah dan memang beda. Ternyata aku dapat suami yang pintar masak.

Negara malaysia terdiri dari berbagai kaum, melayu,cina,India dan lain-lain bangsa.Oleh karena itu masakan mereka pun banyak dipengaruhi suku kaum yang ada. Kebanyakan orang disini suka makan ikan. Ikan merupakan menu utama dalam hidup keseharian mereka. Mereka masak ikan dengan berbagai cara dari di goring, steam, bakar masak dengan kuah dan banyak lagi.

Sedangkan aku sendiri sebenarnya kurang suka atau tepatnya tidak suka makan ikan, aku lebih memilih daging dibanding ikan.
Jadi semenjak berpindah ke Malaysia ini, terpaksalah aku pelan-pelan belajar bagaimana cara masak ikan. Dari mulai cara menyiang ikan ( aku memang tak pernah menyiang ikan sebelumnya) sebab aku benci bau hanyirnya. Alhamdulillah suamiku mengerti kesulitanku. Diapun dengan sabar mengajar aku cara menyiang ikan dan juga memasak berbagai jenis hidangan dari ikan. Akupun harus mula membiasakan diri makan ikan, paling tidak untuk menghormati suamiku.Sebab dia ni suka makan ikan daripada daging dan ayam….
Aku juga belajar macam –macam jenis rempah baru, daun-daun yang sebelum ini aku tak pernah melihatnya . Sekarang setelah tiga tahun aku tinggal di sini, sedikit sebanyak aku sudah bisa memasak ikan. Setiap kali suamiku mengajar resep baru, maka aku tidak lupa mencatatnya, maklumlah aku ni sedikit pelupa. Lagian nanti kalau aku mau masak sendiri tak perlu tanya lagi.

Sekarang akupun sudah mula suka makan ikan, tapi khusus untuk ikan tertentu saja, contohnya ikan tengiri dan ikan sardin yang digoreng garing. Kalau untuk ikan yang dimasak terus terang aku kurang suka, paling aku akan makan kuahnya saja. Yah beginilah kalau sudah jadi istri orang, kenalah menyesuaikan dengan kebiasaan suami dan juga persekitaran. Tapi tetap saja aku tidak melupakan tempe dan tahu makanan favoritku..he..he.. tiap ada kesempatan aku pun masak tempe dan tahu, atau telur. Tempe selalunya aku buat sambal dicampur tahu dan kentang tambah ikan teri goreng. Atau aku akan buat sayur lodeh dari tempe, tahu, kubis dan buncis ditambah santan.

Selain ikan kebanyakan masakan disini adalah bersantan, dan menggunakan banyak minyak. Seperti nasi lemak yang dimasak dengan santan, nasi briyani , nasi minyak, rendang dan banyak lagi.Minumannya pun selalunya manis, bahkan terlalu manis menurutku. Pernah sekali waktu ada masak-masak dimasjid aku disuruh buat air teh,menurutku teh itu manis nya sudah cukup, tidak tawar dan tidak terlalu manis. Tapi waktu aku suruh orang lain merasa katanya kurang manis, tambah lagi banyak gula. Wuih..bias-bisa aku kena penyakit kencing manis nih, kalau ikut cara mereka..he..he.. Hm…mungkin sebab itulah kebanyakan orang sana gemuk-gemuk. Habis tiap hari makan nasi lemak dan minum teh tarik sih…

Kalau cerita tentang teh tarik ini, bagi yang belum tahu teh ini terdiri dari campuran teh pekat yang di campur susu kental manis, lalu dalam proses membuatnya dia seperti ditarik atau dituang dari cangkir satu ke cangkir yang lain sehingga menimbulkan buih pada minuman tersebut. Dulu aku pernah minum juga teh tarik, tapi tiap kali habis minum perutku akan terasa sakit seperti kena maag. Mungkin disebabkan teh yang dibuat terlalu pekat. Akhirnya akupun berhenti minum teh tarik.

Aku sendiri berusaha mengurangkan penggunaan minyak dan santan dalam masakanku. Kalau masak yang pakai santan sekali-sekali saja, tidak tiap hari. Jaga kesehatan, sebelum sakit ya nggak??

Sebenarnya aku rindu masakan kampungku, jawa tengah, terutamanya masakan Ibuku, memang sedap masakan beliau. Tapi sekarang aku tak akan pernah berkesempatan lagi menikmati masakannya, karena beliau telah dipanggil ke rahmatullah 3 tahun yang lalu. Sekarang tiap-tiap kali balik kampung Indonesia aku akan menyempatkan diri untuk menikmati masakan dan makanan tradisional kegemaranku seperti kue carabikan,tahu susur (tahu isi), kue serabi, botok (tahu tak apa itu botok, bukan suntikan anti penuaan itu lho..he..he..) botok adalah campuran kelapamuda parut, cabe, bawang yang ditumbuk dan lamtoro lalu dibungkus daun pisang kemudian dikukus. Biasanya botok dimakan dengan nasi hangat, hmm memang sedap, bisa bisa nasi dua piring habis…Selain itu aku juga suka pepes, yang ini campuran kelapa muda parut, cabe, bawang, irisan daun singkong dan ikan . Ikannya dibalut dengan campuran bahan-bahan tadi , lalu dibungkus dengan daun pisang dan di panggang..hmmm..memang menyelerakan.

Ada lagi masakan kesukaanku misalkan sayur asam yang di makan dengan sambal terasi, kemudian sayur nangka muda yang dimasak dengan tulang lembu….oooii…kalau dipikirkan terlalu banyak masakan ibu yang aku rindui…..

 2 Comments:

At March 28, 2006 3:06 AM, Anonymous Anonymous said...

"jika aku tidak tahu tentang apa yang dipikir oleh orang dewasa, bagaimana perasaan "wanita"

Bahkan "masalah" yang tak pernah jadi masalah bagiku. kini aku belajar darimu.

thanx a lot."

 
At March 28, 2006 12:44 PM, Anonymous Anonymous said...

"semoga bermanfaat, dan dapat mempererat tali silaturahmi..btw ini mbak apa mas ya..."

 

Post a Comment

<< Home