...........|| Monday, March 13, 2006 ||

Buruk sangka dan ghibah….JaNGan!!!

Assalamu'alaikum
Ghibah , menggosip, ngrasani , ataupun mengatakan sesuatu yang bila orang itu mendengar akan tersinggung atau sakit hati. Kalau kita ‘mengata’ seseorang dan benda itu sebenarnya tidak benar maka seperti dikatakan pada Alquran, bahwa ia seperti memakan daging saudaranya sendiri. Astaghfirullah, bukankah itu perbuatan yang keji? Padahal kalau kita lihat dan nilai diri kita sendiri, kita adalah manusia yang serba kekurangan, tidak sempurna baik dari segi fisik, mental maupun perangai kita.

Firman Allah swt :maksudnya :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentunya kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat dan Maha Penyayang.” (Al hujurat :12)

Manusia adalah tempat salah. Kalau kita tahu teman atau saudara kita berbuat salah , maka hendaklah kita mengingatkannya, bukan malah menyebar berita yang berunsur fitnah. Dan malangnya masyarakat kita sekarang jenis yang suka menyamaratakan, contohnya kalau yang berbuat salah itu satu orang saja, maka semua akan terkena. Contoh yang jelas kalau di Malaysia ini , memanglah banyak orang asing yang datang bekerja , tetapi namanya manusia ada yang secara sah dan tidak sah ataupun disebut pendatang haram, kalau seorang berbuat jahat maka orang yang yang tak jahat pun akan menerima tempiasnya.

Terus terang hidup di negara asing dimana orang yang sebangsa dengan kita lebih sedikit nampaknya lebih menguntungkan daripada terlalu banyak orang kita yang duduk di negara itu. Kecenderungan untuk timbulnya masalah adalah lebih besar. Pernah suatu hari ada tetangga bilang gini, “ Eh dik, tadi malam kakak kan baru ambil duit dari AtM, balik pukul 11 malam, waktu kakak naik tangga ada seorang lelaki berpakaian hitam-hitam membawa payung , berjalan mondar mandir nampaknya bukan orang sini, kakak pegang kuat beg duit sebab takut diragut (di jambret) lalu kakak tanya cari apa ?, dia pun menjawab eh tak ada apalah, lalu orang itupun pergi, orang itu mencurigakan tau, pasti dia mau mencuri, kakak agak(tebak) pasti dia orang Indon, deg..berdebar jantungku, masa itu aku terasa sakit hati banget, tapi aku sabar ,akupun tanya..bagaimana kakak pasti itu orang Indonesia? (sedangkan dia tak tanya pun asalnya) ..memang orang Indon dari rupa dan gayanya katanya…tak apalah kak ,saya pun nak balik cepat nih!.

Sebenarnya aku pingin banget argue dia ,rasanya tak puas hati, tapi dia nih lebih tua dari aku , patut kalau aku panggil ibu , segan juga, takut aku tersalah cakap menyakitkan hati orang, aku tak mau begitu . Sebisa mungkin aku kena menjaga perangaiku , aku tak mau menambah dosa ,lagipun aku pendatang (aku tawakal sajalah, Allah maha tahu kebenarannya) akupun segera cabut, tak tahan lah dengan perangai orang yang suka suudzon begini. Begitu cepat dia mengambil kesimpulan, tanpa mencari bukti yang nyata.!

Hal-hal beginilah yang sebenarnya membuat aku kurang suka untuk berkunjung ke rumah tetangga, bukan mau memutuskan silaturahim lho. Tetapi kalau sekali berkunjung pasti ada saja hal yang di burukkan, hal –hal yang dipergunjingkan , aku memang jenis yang tak tahan mendengar pergunjingan apalagi kalau menyangkut bangsaku sendiri . Walau bagaimanapun aku tidak meninggalkan kegiatan masyarakat , aku sebisa mungkin terus aktif di masjid , tiap-tiap ada kegiatan keagamaan ,Insya Allah aku akan datang, demikian juga dengan gotong royong, berjamaah dan lain-lain.

Aku coba mengingatkan diriku sendiri dan sahabat sekalian, marilah kita hilangkan sifat berburuk sangka, ghibah, dan kegiatan kumpul-kumpul yang tidak membawa manfaat. Biarlah kita cari kawan-kawan yang baik, untuk bersama-sama mencapai keredhaan Allah. Kalau kita ada kawan yang berbuat salah , hendaklah kita ingatkan , tapi kalau tidak bisa, serahkan saja pada Allah, biarlah Dia yang mengatur semuanya.


Wassalamu'alaikum

 0 Comments:

Post a Comment

<< Home