...........|| Friday, January 12, 2007 ||

"Anak-anakku" korban kebiadapan...

Anakku,…bilakah perkataan itu akah terucap dari bibir mungil ini…rindu mengharap, doa berarus tak putus. Hanya Allah belum mengizinkan…masa itu belum sampai lagi. Masih jauh perjalanan, hanyalah sabar, pasrah dan tawakal karena penantian ini belum sampai ke hujungnya.

Robbi latadzarnii fardau wa anta khoiru waritsin.
Maksudnya ; Ya Allah jangan biarkan aku bersendirian, engkaulah sebaik-baik pewaris.
***
Ya Allah,
Hari ini aku mengadu, mencoba meluahkan kekesalanku dan kekecewaanku , atas perbuatan manusia-manusia yang tidak pernah tahu bersyukur. Pada manusia yang tak tahu berterimakasih pada anugerahMu. Yang mempersiakan zuriat-zuriat pemberianMu.

Mereka berzina…hukumlah mereka…
Manusia-manusia yang tak bertanggung jawab, korban nafsu berahi yang telah menjerumuskan mereka ke lembah yang hina. Berani berbuat, tapi lari dari tanggung jawab, itulah mereka. Orang-orang yang telah terjerat oleh hawa nafsu, sehingga melanggar syariatMu. Tapi apabila hadirnya insan lain dalam rahim, merekapun gerah, panas. Tak tahu harus berbuat apa untuk menutup rasa malu?!dan mlepaskan diri dari tanggung jawab. Solusinya ..aborsi..ataupun buang bayi.!! Naudzubilah…
***
Bayi-bayi yang di buang dan di bunuh dengan kejam…
Hampir setiap hari terpampang berita-berita miris di surat kabar,
…”Ditemukan bayi masih bertali pusar di dalam longgokan sampah”…
…”Ditemukan bayi yang masih hidup”, didalam sebuah travel bag didekat pembuangan sampah…
….”Ditemukan bayi dalam plastik hitam” …badannya hancur berkecai bercampur dengan sampah sisa ikan, diduga dilempar dari tingkat atas sebuah apartemen….
…”Bayi dikubur hidup-hidup…dibelakang rumah…..
“Bayi dalam toilet umum”…

…dan banyak lagi peristiwa-peristiwa seputar pembuangan bayi, yang seolah-oleh sudah menjadi hal biasa dalam masyarakat sekarang ini.

Kejam..tak berperikemanusiaan…mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan pelakunya. Kemungkinan besar adalah orangtua bayi itu sendiri. Orang-orang yang tak menginginkan kehadiran si kecil ke dunia ini. Kalau tak sudi mendengar tangisan seorang bayi, berikanlah pada orang yang sudi. Tak perlu di buang atau dibunuh, hanya untuk menutupi rasa malu. Mungkin orang lain tidak akan pernah tahu siapa Ibu-bapa bayi-bayi malang itu. Tapi Allah tak pernah tidur, sesiapa manusia yang berbuat ingkar ,pasti akan menerima pembalasan.
Sungguh, bayi-bayi itu tak berdosa, anak-anak itu belum mengerti apa-apa. Kalau bisa bicara mungkin bayi itu akan berkata “Biarlah aku tak dilahirkan ke dunia, daripada aku dibunuh sebelum diberi kesempatan untuk melihat indahnya dunia ini”. Kalau boleh memilih, bayi itu akan memilih dilahirkan oleh orang tua yang bertanggung jawab, lahir dalam perkawinan yang sah. Bukan terlahir sebagai anak haram atau anak luar nikah. Bukan terlahir sebagai anak yang tidak diinginkan kehadirannya di muka bumi ini.
***
Mereka yang merindukan anak-anak
Berbahagialah suami-istri yang dikaruniakan dengan anak-anak yang baik, soleh dan solehah. Anak-anak yang menjadi penyeri dalam keluarga, tempat bergantung harap dihari tua. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang merasai anugerah Allah itu, banyak pasangan yang tidak dikurniakan anak dalam kehidupan mereka. Meskipun segala usaha sudah dilakukan, mulai dari obat kampung sampai ke dokter ahli yang yang menelan biaya berjuta-juta. Namun mereka tidak pernah berputus asa untuk mencoba. Bahkan mereka sudi untuk mengambil anak angkat, hanya untuk sekedar mencurahkan dan merasakan kasih sayang dari seorang manusia yang disebut anak. Demi ingin merasakan bagaimana menjadi orang yang bergelar Ibu dan Bapa.

Sangat disayangkan, bagi sebagian orang yang telah Allah beri kemudahan untuk menerima amanah dariNya, mereka malah berkelakuan sebaliknya. Mereka memilih untuk berbuat keji dikarenakan zuriat yang dilahirkan tak pernah diinginkan keberadaannya. Mereka lebih memilih membuang dan membunuh bayi-bayi yang tak berdosa.
***
‘Anak-anakku’….
Kalian dilahirkan untuk dididik dan diajar kebaikan..bukan untuk menciptakan generasi yang ingkar..
Kalian dilahirkan untuk disayangi..bukan untuk dikeji dan disakiti…
Kalian adalah permata hati…pengobat hati yang sendiri….
Kalian adalah amanah….untuk dijaga…bukan untuk diluka…

 0 Comments:

Post a Comment

<< Home