...........|| Tuesday, December 26, 2006 ||

NosTalGila KekasiH Lama

Seorang sahabat pernah memberitahu, ”Aku mau berterus terang padamu, sebenarnya aku masih sering teringat padanya. Dan sejujurnya dihatiku masih ada cinta untuknya.” “Tapi bukankah dia sudah menjadi milik orang lain? Kalian sama-sama sudah berkeluarga sekarang!”kataku gusar…..tapi aku tak berdaya”..jawabnya lemah. “Lalu bagaimana dengan suamimu?. Adakah kamu sudah tidak mencintainya?!” “Bukan begitu,jawabnya cepat tapi sesungguhnya aku tak mampu melupakan begitu saja cinta pertamaku. Wajahnya selalu mengganggu tidur malamku.” “Meskipun peristiwa itu sudah lebih dari 10 tahun berlalu?” tanyaku tak percaya…

*--*
Ketika kita sudahpun mengambil keputusan untuk menikah dengan seseorang,apakah sebenarnya yang kita harapkan dari pasangan kita itu? Mungkin diantaranya cinta kasih dan kesetiaan yang tak akan pernah putus. Disamping kejujuran dan komitmen untuk membangunkan sebuah rumah tangga yang bahagia. Sungguh suatu harapan yang ideal bagi pasangan yang baru mendirikan rumah tangga. Apabila bahtera rumah tangga sudahpun mula menapak, seharusnya dilanjutkan dengan membangunkan pondasi yang kokoh, supaya rumahtangga yang kita dirikan tidak mudah dihempas badai gelombang. Kita sirami rumah itu dengan cinta kasih, rasa saling percaya dan memahami satu sama lain. Aduhai, suatu kehidupan suami istri yang sangat ideal tentunya, sesiapapaun pasti ingin memiliki sebuah keluarga yang harmoni, aman dan damai.

Tetapi apa yang akan terjadi ya, seandainya salah satu dari pasangan kita ternyata diam-diam menyimpan rahasia cinta, bahkan sejak dari sebelum dia menikahi kita. Ternyata dalam diam rasa cinta pada kekasih lamanya masih subur di dalam hatinya. Bahkan dalam pikirannya masih berharap suatu hari nanti akan bertemu dengan mantan kekasih walau hanya untuk sekedar memandang wajahnya, cukuplah sebagai pengobat rindu masa lalu…

Jauh dimata dekat dihati! Mungkinkah itu sebuah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi seperti ini?.
Kata orang cinta pertama susah untuk dilupakan, bahkan cinta pertama adalah cinta terindah. Betulkah itu semua? (coba tanya hati kita masing-masing). Lebih-lebih lagi kalau ternyata pujaan hati gagal untuk dimiliki, dan terpaksa menerima kehadiran orang lain untuk menjadi pendamping kita hingga akhir hayat. Akhirnya terpaksa menikahinya dengan separuh hati, adakah penyesalan disebalik itu semua? Mungkin ya, dan mungkin juga tidak.

Rezeki, jodoh, maut semuanya berada didalam kuasa Allah swt, Kalau ternyata akhirnya jodoh kita bukan dengan si‘dia’ pilihan hati, berarti kita harus yakin Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita dan dia. Dan kita hendak lah redha,seredha-redhanya. Mungkin ada sedikit penyesalan, tapi janganlah penyesalan itu menjadi berkepanjangan. Sehingga yang menjadi korban adalah istri/suami kita sekarang ini. Mereka tidak bersalah, mereka hanya ingin bahagia disamping kita. Jadi jangan hanya menjadikan mereka sebagai pengisi kekosongan hati, sementara kita asyik dengan bayangan masa lalu. Yang entah sampai kapan akan berakhir.

Pernahkah kita berpikir, yang kekasih lama kita itu mungkin sekarang sudah hidup berbahagia bersama pasangannya. Mungkin juga si ‘dia’ sudah tidak lagi mengharapkan untuk berjumpa dengan mantan kekasihnya. Malah si ‘dia’ sudah lupa sama sekali. Jadi rugilah kiranya, kalau kita masih asyik memikirkannya.! Ibaratnya bertepuk sebelah tangan..manalah berbunyi?. Dikala kita masih dibuai rindu pada si’dia’ tapi ternyata si ‘dia’nya sudah cuek, alias tidak peduli lagi dengan keberadaan kita, mungkin juga nama kitapun dia sudah lupa. Kasihan kan…..Ironis sekali …

Jadi,alangkah bijaksananya kalau kita menghargai apa yang kita ada sekarang ini, tidak perlu mengingati masa lalu,..yang lalu biarlah berlalu.!Cobalah untuk melupakannya, buang semua benda kenangan yang ada kaitan dengan si’dia. Hapuskan semua memori dikepala tentang si ‘dia’. Yang penting adalah masa sekarang, bagaimana kita akan menjalani kehidupan bersama suami/istri yang ada. Bersyukurlah karena ternyata Allah telah memilihkan untuk kita suami/istri yang baik. Cobalah menerima kehadirannya dengan sepenuh hati, karena diapun telah menerima kita dengan sepenuh cinta. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Ucapkan selamat tinggal pada kisah lama, marilah kita bina hidup baru dengan semangat yang baru…

 5 Comments:

At December 26, 2006 6:14 PM, Anonymous Anonymous said...

"wah beruntunglah aku yah...dah pada lupa tuh ma para mantan. tapi kadang suka inget juga sama memori yang lampau tapi tidak berlebihan, cukup untuk membuat tertawa dan tersenyum.

bu yang sabar ajah yah. jalani dan pantau terus."

 
At December 29, 2006 7:23 AM, Anonymous Anonymous said...

"mba mai, duuuh postingannya ttg cinta mulu nii..hihhi..namanya jg white love ya mba, pastilah ttg cinta..:D.."

 
At January 04, 2007 4:04 PM, Anonymous Anonymous said...

"maaf, ada sedikit pertanyaan, andaikata kita dan mantan pacar kita sama2 tau dan mengalami hal dan rasa yang sama
dan kita masing2 terus berusaha untuk melupakan satu sama lain tapi hal itu belum bisa kita capai?
bilamana keluarga masing2 mengetahui bahwa anak/menantunya masih teringat atau masih menyayangi mantan pacarnya?

kebanyakan yah..? sori...
soalnya ini terjadi dalam kenyataannya
makasih"

 
At January 04, 2007 4:07 PM, Blogger Arif Prasetyo Aji said...

"Wah cinta lama bersemi kembali... sebenarnya sih wajar saja secara manusiawi. bahkan rasulullah senantiasa teringat dg khadijah (istri pertamanya, ingat ISTRINYA bukan PACARNYA....allahu a'lam"

 
At January 05, 2007 12:49 PM, Blogger maisara said...

"@senaz..

betulkah..postinganku tentang cinta mulu ya..he..he..


@anonymous...

Usaha untuk melupakan antara 2 mantan perlu diteruskan. Tercapai dan tidaknya tergantung dari sejauh mana usaha itu. Kalau keduanya masih tetap kontak ,ya sama aja bohong. Kalau mau melupakan berarti usahakan utk tidak mengingatnya sama sekali,tukar dg mengingati suami/istri kita. SElalu ingat Allah, walaupun orang lain tak tau Dia maha Tahu.Berjanji pada diri sendiri untuk melupakannya.

Pertanyaan kedua, agak susah nih, kecuali menantunya cerita ke mertuanya. Atau mertua bisa melihat dari perilaku menantunya . Misalkan bersikap dingin terhadap istri/suami, ataupun sering menerima panggilan telp/sms dan senyum-senyum sendiri.Pasti beliau akan mulai curiga. so..lupakan si dia...semoga berhasil."

 

Post a Comment

<< Home