...........|| Friday, May 05, 2006 ||

Mengenang Ibuku

Hari Ibu di bulan Mei ini, tapi biasanya di Indonesia di peringati setiap tanggal 22 Desember. Dulu aku tidak begitu peduli dengan macam-macam peringatan seperti ini. Paling peringatan keagamaan dan juga 17 Agustusan. Karena apa? Karena pasti tiap tanggal itu ada karnaval. Jadi pastinya suasananya meriah banget. Dari kakek-kakek sampai cucunya kakek-kakek, dari baris-berbaris sampai ‘reog ponorogo’ semua ‘tumplek blek’ jadi satu. Sambuatan yang nggak akan pernah aku jumpai di Malaysia ini.

Back to mother’s day,ternyata baru sekarang aku terasa sepinya hidup tanpa kehadiran seorang Ibu. Sudah ditakdirkan Ibuku meninggal hampir empat tahun. Tepatnya tanggal 5 Nopember 2002. Hampir sebulan setelah pesta pernikahan kami. Ibuku meninggal setelah sakit beberapa lama. Sebenarnya waktu Ibuku meninggal penyakitnya sudah berangsur membaik dan harapan kami sangat besar untuk kesembuhannya. Tapi memang sudah kehendak Allah SWT, Ibuku dipanggil ke Rahmatullah, ketika aku tidak disampingnya. Ketika aku begitu jauh dari sisinya
…(hanya jarak yang memisahkan) tetapi dalam hati sentiasa bersama.

Ketika itu aku sudahpun ikut suamiku balik ke Malaysia, belum sampai satu bulan di sana berita duka itu pun ku terima. Entah mungkin karena pertalian yang erat antara aku dan Ibuku, pagi itu hati ku terasa tak sedap, pikiranku bercelaru, seperti ada sesuatu yang bakal terjadi. Tiba-tiba tengah aku membersihkan rumah hpku berbunyi, rupa-rupanya inlok dari Indonesia dari seorang tetanggaku. Katanya , “
Ibu mu dalam keadaan kritis, pagi tadi tiba-tiba sakitnya kambuh, terus dia minta digendong keluar sama Bapakmu”.

Aku rasakan detak jantungku kian kuat, badanku terasa lemas…airmata mula menggenang dipelupuk mata “cepatlah bawa ke rumah sakit mungkin masih dapat ditolong.” Pintaku.” Orang-orang sepakat tak perlu di bawa ke rumah sakit, katanya memang sudah ‘waktu’nya. Kalau bisa kamu cepat pulang”. Katanya. “Tolonglah ..bawalah Ibuku ke rumah sakit...pintaku lagi.. jauh didalam hatiku tetap terbetik secercah harapan untuk kesembuhan Ibuku. Telepon pun ditutup. Aku segera telpon suami ku di kantor mengabarkan keadaan Ibuku yang tengah kritikal. Sekalian kalau bisa mendapatkan tiket hari itu juga balik ke Indonesia.

Kebetulan pagi itu aku belum lagi sembahyang dhuha, tanpa melengahkan waktu segera aku pergi ambil wudhu, lalu sembahyang, setelah itu aku bacakan surah yasin berulang-ulang dengan harapan apabila memang sudah menjadi kehendakMu ya Allah aku redha, ambillah Ibuku dengan cara sebaik-baiknya, dan apabila belum sampai ajal beliau, tolong berikanlah kesembuhan pada ibuku.

Waktu berlalu, Hpku pun berdering lagi, aku sudah bersedia ,pasrah dan redha dengan berita yang akan aku dengar, “ Ibumu telah dipanggil ke Rahmatullah”. Itulah akhir dari segalanya, jawaban daripada doaku kepadaMu ya Allah. Kali ini tak ada airmata yang keluar , al fatehah untuk Ibunda. Setelah sekian lama menderita sakit yang tak tahu apa penyebabnya, mungkin ini adalah ketentuan terbaik, bagi Ibu dan seluruh keluarga.
Akupun segera menyiapkan travel bag, mengemas beberapa helai bajuku dan suami, untuk segera pulang ke Indonesia ….menziarahi almarhumah Ibuku di dunia nyata untuk yang terakhir kalinya….

Ibuku Sayang, tahun telah berlalu,
Hari ini,,kerinduan ini begitu bergelora…
Rasa sepi kembali menyeruak dan menghimpit dada
Mengingatimu adalah bagai ombak dengan pantainya
Menyayangimu adalah keindahan yang tak pernah sirna

Seperti janjiNya, tak sedetik pun kematian akan diundurkan
Apabila Malaikat Sakaratul maut telah menjemput…
Itulah akhir segalanya …dunia..
Kembali ke hadapan sang khalik

Sepanjang hayatmu Ibu..
Pejuang kehidupan yang tabah
Cahaya cinta bagi kami semua
Sumber inspirasi dan cita-cita

Ya Allah ya Tuhanku…
Ampunkanlah semua dosa Ibuku
Sayangilah dia, berikanlah tempat yang layak di sisiMu
Tempatkanlah dia bersama orang-orang yang soleh dan solehah…
Di surga abadiMu….

 1 Comments:

At May 10, 2006 2:36 PM, Blogger Mama Zaza said...

"insyaalloh dikabuklan semua do'anya ya... *hugs*"

 

Post a Comment

<< Home