Sebenarnya Pe Er dari London ini saya pending sudah cukup lama, sebelum saya balik kampung, sampai akhirnya sekarang sudag di rumah lagi. Kalau cerita dari awal kemungkinan ada beberapa yg kurang ingat. Tapi Insya Allah sebisa mungkin saya coba ya, untuk memenuhi permintaan sahabat, manalah tahu ada yang mau married dengan orang Melayu.

Cerita saya berdasarkan kepada perkawinan yang dilakukan di luar Malaysia, berarti di Indonesia. Pada dasarnya prosesnya hampir sama, sebelumnya pihak lelaki dan wanita datang ke kedutaan Malaysia di Jakarta untuk minta surat izin berkahwin di Indonesia. Kemudian datang aja ke mana-mana KUA terdekat untuk mendaftarkan perkahwinan di sana. Setelah sah berkahwin, jangan lupa untuk membawa buku nikah suami-istri apabila pergi ke tempat suami(Mlaysia).

Setelah dapat surat Nikah, lalu pergi lagi ke kedutaan Malaysia untuk minta Visa social, sebagai istri. Bayarannya murah saja kok. Biasanya di beri 3 bulan (Kalau kita tidak minta Visa, maka kita hanya boleh tinggal di Malaysia selama sebulan saja). Nah apabila sudah sampai Malaysia jangan lupa untuk minta surat Nikah yang diakui di Malaysia. Dengan memiliki surat nikah dari Kerajaan Malaysia, berarti perkahwinan kita diakui secara hukum oleh kerajaan Malaysia, dan perkahwinan tersebut sah di sisi Undang-Undang. Caranya pergi ke Pejabat Ugama (Kantor agama) di daerah tersebut dengan membawa Buku Nikah. Disana akan diberi surat untuk di bawa ke Kedutaan RI di Kuala Lumpur, yang tujuannya adalah untuk melegalisir atau mengesahkan bahwa buku nikah tersebut adalah asli dan bukan palsu. Baru setelah dapat legalisir dari Kedutaan Indonesia, maka kantor agama Malaysia akan memberikan Sijil Perakuan Nikah Malaysia. Kalau perkahwnan itu tidak didaftarkan di mana-mana kantor agama di Malaysia, berarti perkahwinan itu belum sah ,dan cacat menurut hukum , mengikut peraturan UU Malaysia. Dan istri tidak bisa menuntut apa-apa kepada suami seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam suatu perkahwinan itu.

Sebelum Visa 3 bulan habis, hendaklah pergi ke kantor imigrasi untuk mendapat Visa rujukan . Dalam hal ini suami sebagai perujuknya. Dan suami diharuskan membayar 500 ringgit sebagai personal bond, atau uang keamanan. Bayaran ini sekali saja. Kemudiannya istri harus ‘keluar’ dari Malaysia dulu, dan pergi ke kedutaan Malaysia di Jakarta untuk minta Visa social selama 3 bulan. Baru kemudian kita boleh masuk lagi ke Malaysia.

Setelah dapat Visa rujukan , kita boleh minta Visa sebagai istri WN Malaysia.
Untuk mendapatkan visa social sebagai istri biasanya pihak imigrasi juga akan minta photo pernikahan sebagai bukti. Jadi jangan lupa bawa foto-foto pernikahan yang di lakukan di luar Malaysia. Pihak imigrasi akan memberikan visa untuk enam bulan dulu. Baru kemudian diberikan visa untuk setahun. Perpanjangan visa bisa dilakukan tiap-tiap tahun. Untuk Visa social dikenakan bayaran 90 ringgit setahun. Dan untuk ‘multiple entry visa’ yaitu Visa yang membolehkan kita keluar-masuk Malaysia, dikenakan biaya 15 ringgit saja setahun.

Bagi istri kepada Warga Negara Malaysia, bisa memohon untuk mendapatkan “Permanent Resident” atau status penduduk tetap setelah 5 tahun tinggal di Malaysia. Dengan status penduduk tetap para istri diperbolehkan untuk mencari pendapatan dengan bekerja di Malaysia. Alhamdulillah PR nya sudah di buat, semoga bisa menolong memberikan sedikit info dan gambaran buat yg pingin merit dengan Malaysian. Bye..