...........|| Saturday, June 07, 2008 ||

Bikin Paspor di kantor Imigrasi Surakarta

Assalamu’alaikum…

Apa kabar?.......Lama ya aku menghilang dari peredaran…hmmm…sebenarnya gak sesibuk yang di bilang banyak orang. Biasalah cari kesibukan baru..he..he..

Bloggers,aku mau cerita sedikit nih, tentang lika-liku bikin paspor untuk anak-anak di kantor imigrasi Solo.

Siapa tahu pengalamanku ini bisa berguna bagi orang lain yang mau bikin paspor juga.

O,ya bagi yang belum tahu di mana kantor imigrasi surakarta atau solo ini alamatnya JL.Lapangan Adi Sucipto Colomadu Surakarta. Telp 021-719887/718479 . Untuk kesana, kalau dari arah selatan, daerah sekitaran gemblekan atau jalan Veteran bisa naik bis Budi Utomo. Bis ini lewat depan kantor migrasi tsb.

Untuk informasi kelengkapan ataupun syarat yg harus di bawa untuk aplikasi paspor anak antara lain: surat kelahiran., KK, KTP orang tua, Akte lahir Ortu, Surat Nikah, Surat jaminan bermaterai 6000 (optional). Semua di fotokopi ya,aslinya di bawa.

Nah sekarang cerita prosesnya, kebetulan waktu itu aku kesana setelah istirahat siang. Jadinya kantornya sudah agak sepi. Langsung beli formulir pendaftaran 1 lembarnya RP.10.000. Terus ngisi formulir, antara lain Nama ;Tempat tanggal lahir; sampai ketinggian juga harus di isi.

Setelah itu aku serahkan formulir ke counter beserta berkas2 yang diperlukan (yg aku sebutkan di atas). Nah di sini aku diterima seorang pegawai yang masih muda, sebut aja Mas X. Setelah berkasnya di teliti, dia bilang minggu depan datang lagi untuk bayar, terus minggu depannya lagi datang untuk foto ,interview, trus beberapa hari kemudian baru bisa di ambil paspornya. Pokoknya kalau di hitung-hitung lebih 2 mingguan baru paspor bisa selesai.

Lalu ketika aku tanya berapa biaya paspor nya?dia bilang per anak kena Rp.550.000…...grenggg…...glodak…!!!!!.langsung aja aku terkejut. Lha kok luarang bangeet…
FYI sebenarnya sebelum pergi ke imigrsi aku sudah googling2 cari2 info tentang bikin paspor ini. Di jelaskan bahwa biaya paspor dewasa aja Cuma Rp.270.000 ini biaya resminya lho. Ntah kalau pake jasa calo berapa! Trus sekarang sudah pakai sistem Biometric online. Berarti seharusnya paspor bisa lebih cepat jadinya. Tapi heran kenapa dia bilang peranak kena 550 ribu (aku apply untuk 2 orang). Ih geram aku…mau main-main nih dengan aku…mungkin dikiranya kita ini buta info kali ya.

Setelah dia bilang 550 ribu peranak aku terus bilang, kan biayanya cuma 270 ribu untuk dewasa. Trus dia tanya lagi dimana Bu dapat harga segitu?, aku bilang kawanku di Jakarta baru aja bikin Cuma 270 ribu kok. Eh..dia masih ngotot..katanya ini lain, paspor anak2, lebih riskan, susah soalnya di bawah umur. Lah kalau di bawah umur kenapa emangnya? Aku balik nanya. Padahal di situ sudah jelas orang tuanya, akte, surat nikah komplit, bahkan dengan surat jaminan pernyataan dari Ibunya segala di atas materei. Apa lagi yang kurang???!!!herman deh….ini orang….sengaja cari alasan.

Pokoknya dia masih ngotot kalau anak-anak memang segitu harganya. O,ya kebetulan waktu itu aku datang dg temenku yang kerja di Polda Jateng. Nah dia ini tipe orang yg ‘ngeyelan’ nggak mau ngalah gitu. Jadinya selain otot2 an dg aku, masih ketambahan temenku tadi. Sampai semua pegawai di situ pada ngeliatin kami eyel-eyelen. Biarlah cuek aja, aku berusaha mempertahankan hak sebagai warganegara. Temenku minta di perpendek waktu pembikinana paspornya (soalnya aku mau balik ke KL minggu depannya). Eh malah si Mas X tadi bilang gini, “ Bu, kita bukan melayani Ibu saja, masih banyak orang lain yg perlu di layani”. Padahal kenyataannya, calo-calo pada berseliweran tuh, baru datang aja langsung bisa foto kok.(ini fakta bukan tipu)!.

Aduh,aku sudah pusing banget waktu itu, aku puter otak gimana caranya dapat harga resmi, aku gak mau mengalah dg birokrasi palsu ini, apalagi ngasih duit gratis pada yang tidak berhak. Akhirnya pertolongan itu datang juga. Alhamdulillah, tiba2 aku ingat kalau aku nyimpen nomor HPnya Kepala kantor imigrasi Solo Bapak Tubagus Gandarsa,SH.

Nomor itu aku dapat dari Internet. Langsung aja aku suruh temenku telpon, kok ndelalah Pak Ganda mau angkat HPnya(beliau lagi di luar kota), trus temenku tanya ttg ‘bayaran tambahan’ dl pembikinan paspor anak. Pak Ganda dg jelas menjawab bahwa memang tidak ada biaya tambahan itu. Tapi sayang ,percakapan itu hanya sebentar.

Habis telpon Pak Ganda,kami pun pergi lagi ke counter bilang ke Mas X tentang keyataaan Pak Ganda tadi,bahwa tidak ada biaya tambahan untuk anak-anak, biayanya sama aja. Penonton….mau tau nggak apa reaksi Mas X ??? ya ampun dia langsung pucet lho…greng..greng…langsung keringetan. Trus salah tingkah gitu, tapi dia masih sempat bela diri bilang gini, wah Ibu ini sudah mencoreng muka saya”. O…O….kok bisanya dia bilang begitu, masih bagus tadi kita gak bilang nama dia pada Pak Ganda. Itu sebab kita masih kasihan sama dia. Eh..dia malah ngomong koyo ngono…walah..walah..

Eh…dalam keadaan ‘tegang’ itu tiba2 HP temenku bunyi, ternyata Pak Ganda telpon balik, masih menyambung perbincangan yg tadi. Intinya beliau menjelaskan paspor anak sama harganya dg dewasa.

Dengan telponnya Pak Ganda, berarti makin kuat argument kita dong,akhirnya dg sangat terpaksa Mas X mulai mengalah, kertas kecil yg tadi berisi ‘jadwal’ kunjungan ke kantor untuk ngurus paspor di coret2. Dengan segera dia ambil berkas2 yg sudah aku submit tadi. Terus dia suruh aku tunggu sebentar.

Habis itu nggak berapa lama terus kita dipanggil suruh bayar untuk Photo …. Habis bayar langsung menuju ruang foto. Sret-sret .....siap. Terus lanjut cap jari, cek ulang berkas untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan nama dsb. Habis itu langsung interview, ditanya mau kemana, dg siapa dan sejenisnya. Wah …kok jadi cepet ya….

Terus Mbak (yg interview) bilang paspornya bisanya jadi hari Selasa.(aku datangnya hari Jum’at). Yah nggak apa-apa lah,paling nggak jauh lebih cepat dari yang tadi.

Habis Interview, tiba-tiba Mbak yg interview bilang gini “ Bu, kami mohon maaf ya, mungkin tadi terjadi kesalah pahaman. Mohon di maafkan”. Pokoknya kelihatan santun banget, minta maafnya berkali-kali, aku jadi meras risih lho,sekaligus jadi kaget, kok ngerasa di hormati banget.

Terus aku bilang gini,” ya nggak apa-apa mbak aku juga sudah anggap semuanya selesai, yang penting paspornya siap dg cara yang betul,itu sudah cukup.”

Aku ini siapa? Aku bukan siapa-siapa. Dan sebenarnya aku nggak minta di hormati, aku Cuma minta hak-hak kami di penuhi dengan cara sewajarnya tidak perlu berbelit-belit. Itu cukup bagi kami.

Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya, dengan tindakan menelepon Pak Ganda ternyata bisa memutar balikkan keadaan secara drastic. Entah karena mereka takut atau apa. Yang jelas aku bisa mendapatkan paspor dengan biaya yang resmi, tanpa harus menyesali duitku yang mengalir entah kemana. Terimakasih Pak Ganda !

Terus terang, aku salut dengan Kepala kantor imigrasi Surakarta,Bapak Tubagus Gandarsa, SH. Yang dengan senang hati menerima aduan dari kami dan menjawab dengan jelas pertanyaan kami. Seharusnya pemimpin seperti ini di dukung oleh staff-staff yang credible, amanah dalam menjalankan tugasnya. Supaya image imigrasi menjadi semakin baik . Apalagi Imigrasi Surakarta sudah bearlih menjadi kantor imigrasi kelas I. Tapi sayang belum semuanya bisa di harapkan untuk bisa berbuat demikian.

Labels: ,


 8 Comments:

At September 11, 2008 4:37 PM, Anonymous Anonymous said...

"di imigrasi jakarta juga sama, calo seenaknya saja. saya sudah datang paling pertam malah dapat nomor urut 84. menyebalkan

AD"

 
At November 18, 2008 5:59 PM, Blogger vbi_djenggotten said...

"hahaha...
di manapun itu
selama masih di indonesia
dan berkaitan ama birokrasi...

cuman bisa geleng2 aja....
sabil ketawa sedih..."

 
At June 14, 2009 5:50 PM, Anonymous Anonymous said...

"Aku juga ngurus penggantian paspor, aku minta cepet karena buru2 mau buat visa. Padalah saya keluar negeri untuk kepentingan negara bukan hanya diri saya. tetap saja suruh bayar Rp. 500 ribu. Saya nggak ngeyel karena yg bayar juga negara. soal moral dan salah/benar biarlah urusan dia dengan Alloh."

 
At October 13, 2009 8:16 PM, Anonymous Anonymous said...

"untung saya googling dulu,,,terus nemuin tulisan ini.....kebetulan besok saya mau bikin di kantor imigrasi solo,,,jurus nelpon pak ganda bisa dipake,,hahaha
tapi masih sama nggak ya kepala kantornya??? hiks"

 
At April 16, 2010 2:50 PM, Anonymous setiyoprajoko said...

"thanks infonya... salam kenal"

 
At April 13, 2011 10:01 PM, Blogger indomama said...

"waah terimakasih info-nya, bisa 'useful' untuk saudara2 saya yang laen yg tinggal di Solo. Apa sekarang pak Ganda masih jadi kepala kantor ya?
http://totingmytot.blogspot.com/"

 
At March 22, 2012 6:39 PM, Blogger linot_noelinez said...

"waaah,,thanks banget info na,,sangat-sangat berharga sekali. Saya saluuut sekali sama Anda. Andaikan semua masyarakat punya keberanian yang sama seperti Anda,,saya yakin para oknum-oknum tertentu yang menyalahgunakan jabatan dan kekuasaan na bisa diberantas. Saya sebenarnya sangat maluu sekali dengan keadaan birokrasi di Indonesia,,kebanyakan semua masih seperti itu. Saya gerah sekali tiap melihat situasi seperti itu. Sebenarnya fenomena ini bukan lagi rahasia umum. Tapi masyarakat kecil yang kurang tahu menjadi sasaran empuk bagi para oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.

Kejadian serupa juga pernah saya alami saat saya menemani teman untuk mengurus surat KK di Kecamatan Banjarsari. Bapak yang terhormat Mr. Z itu setelah membuat surat dan sudah ditandatangani, tiba-tiba saat saya dan teman saya beranjak dari tempat duduk, MR. Z juga meminta (yang katanya sih) "administrasi Mbak". Langsung saja kontan kami kaget dan begumam "kok pakai admistrasi segala ya? bukan na semua pelayanan di situ gratis? Walikota Solo, Bapak Jokowi juga memandatkan kalau tidak dipungut biaya apapun untuk mengurus surat-surat dari pemerintah. pokoknya harus sesuai peraturan resmi. Nah loooh!!! mereka itu dibayar pemerintah untuk MELAYANI MASYARAKAT kan??? bukan na meminta "administrasi" dari masyarakat. Hellooo,,hari gini masih praktek kayak getoan. BASIII bgt!! Langsung teman saya bertanya "berapa Pak? / "ya berapa aja mbak nya mau kasih". Karena uang teman saya tinggal selembar Rp 10,000 yaah,,terpaksa teman saya mengasihkan selembar satu-satunya uang teman saya k Mr.Z. tanpa kuitansi lagi!! ini nama nya PUNGLI!!! Hal ini juga terjadi di Kantor Pos pusat Solo. teman saya harus melanjutkan mengurus sesuatu di kantor pos meminta cap dan tanda tangan pimpinan apa geto saya lupa. Disana juga prakteknya. malah lebih parah lagi. "berapa Pak?" / "terserah mbak,,tapi biasanya Rp 20,000" GLODAAAKK!!! katanya terserah,,tapi nyebut nominal seeh?aneeh!! Indonesia terciinta,,Indonesia tercinta. karena teman saya sudah tidak ada uang lagi, ya terpaksa dia pinjam ke saya. Seperti lagu nya Armada "mau dibawa kemana,,negara ku ini?" hehehe

By the way, saya juga ingin membuat paspor bulan depan, maka na saya ingin mencari info-info terkait yang resmi. Kalau kita yang menuntut pelayanan secara resmi,,siapa lagi?

terimakasih,,semoga birokrasi Indonesia bisa lebih baik lagi. Hidup Pak Jokowi!!! :)"

 
At August 06, 2012 6:19 PM, Blogger Nur said...

"Saya berencana membuat paspor besok pagi, bisakah saya mendapat No pak Tubagus?"

 

Post a Comment

<< Home